RESUME
Oleh :
Tri Kodariya Nisa
NIM :
16120016
Jurusan :
Sejarah dan Kebudayaan Islam
Mata Kuliah :
Logika
Dosen Pengampu : Syamsul Arifin, S.Ag.M.Ag.
Logika
berasal Yunani : Logikos yang berasal dari kata logos, yang berarti sesuatu yang diutarakan,
pertimbangan, akal pikiran, bahasa, kata, percakapan, akal budi dan ilmu.
Pertimbangan akal atau pikiran tersebut diutarakan melalui kata yang dinyatakan
dalam bahasa. Logika muncul bersamaan dengan filsafat, Thales mengatakan bahwa
air adalah arkhe(Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta.
Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan itu karena air merupakan
sumber kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk melangsungkan
kehidupannya, tanpa air makhluk tersebut dapat mati. Aristoteles menyebut
logika yang dikenal sekarang ini dengan sebutan analitika dan dialektika.
Analitika secara khusus meneliti argumentasi yang bertolak dari putusan-putusan
yang benar dan dialektika secara khusus meneliti argumentasi yang bertolak dari
putusan-putusan yang masih diragukan kebenarannya.
Galenus
dan Sextus Empiricus dua orang dokter medis yang mengembangkan logika dengan
metode geometri. Logika berkembang karena menyertai berkembangnya pengetahuan
dan ilmu. Dengan demikian logika merupakan tonggak awal yang menghasilkan
ilmu-ilmu baru yang berkembang pada masa sekarang ini. Dilihat dari sumbernya
logika dibagi menjadi dua, yaitu logika alamiah dan ilmiah. Logika alamiah
merupakan hukum logika yang dibawa sejak lahir, perkembangannya dipengaruhi
oleh lingkungan, sosial dan bekerja secara spontan. Hukum logika alamiah hanya
dapat membantu manusia di kehidupan sehari-hari dalam hal yang sering dilakukan
secara berulang-ulang. Logika ilmiah merupakan logika yang dapat mengatasi
serta sebagai penyempurna dari kelemahan logika alamiah. Logika ilmiah
diperoleh dengan mempelajari dan menguasai hukum-hukum penalaran.
Dilihat
dari sejarah perkembangannya, logika dibagi menjadi logika klasik dan logika
modern. Pada logika klasik Aristoteles menamai logika sebagai analitika dan
dialektika. Pada abad ke-3 M Alexander Aphordisias mulai menengenalkan istilah
logika dalam pembahasan yang sama dengan Aristoteles. Dengan demikian,
pengemuka istilah tidak berarti bahwa ia adalah penemu suatu ilmu. Logika
modern tampak ketika ahli matematika Inggris, A.de Morgan dan George Boole
menerapkan prinsip matematika kedalam logika klasik. Logika ini berkembang
dengan lambang-lambang non bahasa berupa simbol atau logika metematis.
Dilihat
dari bentuk dan isi argumen, logika dibagi menjadi logika formal dan logika
material. Logika formal: bentuk penalaran yang menjadi pusat penyelidikan dalam
premis-premis kepada kesimpulan. Sedangkan logika material mengarah pada tepat
tidaknya proses penalaran (formal), berurusan dengan benar tidaknya
proposisi-proposisi yang membentuk suatu argumen. Argumen minor harus menjadi
bagian dari argumen mayor.
Dilihat
dari proses penyimpulan, logika terbagi menjadi logika deduktif dan logika
induktif. Logika deduktif: akal budi bertolak dari pengetahuan lama yang
bersifat umum dan atas dasar itu dapat menyimpulkan suatu pengetahuan baru yang
bersifat khusus. Logika induktif: akal budi beranjak dari pengetahuan lama
mengenai sejumlah kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar