Rabu, 26 Oktober 2016

resume logika



RESUME
Oleh                            : Tri Kodariya Nisa
NIM                            : 16120016
Jurusan                        : Sejarah dan Kebudayaan Islam
Mata Kuliah                : Logika
Dosen Pengampu        : Syamsul Arifin, S.Ag.M.Ag.

            Logika berasal Yunani : Logikos yang berasal dari  kata logos, yang berarti sesuatu yang diutarakan, pertimbangan, akal pikiran, bahasa, kata, percakapan, akal budi dan ilmu. Pertimbangan akal atau pikiran tersebut diutarakan melalui kata yang dinyatakan dalam bahasa. Logika muncul bersamaan dengan filsafat, Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe(Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta. Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan itu karena air merupakan sumber kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk melangsungkan kehidupannya, tanpa air makhluk tersebut dapat mati. Aristoteles menyebut logika yang dikenal sekarang ini dengan sebutan analitika dan dialektika. Analitika secara khusus meneliti argumentasi yang bertolak dari putusan-putusan yang benar dan dialektika secara khusus meneliti argumentasi yang bertolak dari putusan-putusan yang masih diragukan kebenarannya.
            Galenus dan Sextus Empiricus dua orang dokter medis yang mengembangkan logika dengan metode geometri. Logika berkembang karena menyertai berkembangnya pengetahuan dan ilmu. Dengan demikian logika merupakan tonggak awal yang menghasilkan ilmu-ilmu baru yang berkembang pada masa sekarang ini. Dilihat dari sumbernya logika dibagi menjadi dua, yaitu logika alamiah dan ilmiah. Logika alamiah merupakan hukum logika yang dibawa sejak lahir, perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan, sosial dan bekerja secara spontan. Hukum logika alamiah hanya dapat membantu manusia di kehidupan sehari-hari dalam hal yang sering dilakukan secara berulang-ulang. Logika ilmiah merupakan logika yang dapat mengatasi serta sebagai penyempurna dari kelemahan logika alamiah. Logika ilmiah diperoleh dengan mempelajari dan menguasai hukum-hukum penalaran.
            Dilihat dari sejarah perkembangannya, logika dibagi menjadi logika klasik dan logika modern. Pada logika klasik Aristoteles menamai logika sebagai analitika dan dialektika. Pada abad ke-3 M Alexander Aphordisias mulai menengenalkan istilah logika dalam pembahasan yang sama dengan Aristoteles. Dengan demikian, pengemuka istilah tidak berarti bahwa ia adalah penemu suatu ilmu. Logika modern tampak ketika ahli matematika Inggris, A.de Morgan dan George Boole menerapkan prinsip matematika kedalam logika klasik. Logika ini berkembang dengan lambang-lambang non bahasa berupa simbol atau logika metematis.
            Dilihat dari bentuk dan isi argumen, logika dibagi menjadi logika formal dan logika material. Logika formal: bentuk penalaran yang menjadi pusat penyelidikan dalam premis-premis kepada kesimpulan. Sedangkan logika material mengarah pada tepat tidaknya proses penalaran (formal), berurusan dengan benar tidaknya proposisi-proposisi yang membentuk suatu argumen. Argumen minor harus menjadi bagian dari argumen mayor.
            Dilihat dari proses penyimpulan, logika terbagi menjadi logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktif: akal budi bertolak dari pengetahuan lama yang bersifat umum dan atas dasar itu dapat menyimpulkan suatu pengetahuan baru yang bersifat khusus. Logika induktif: akal budi beranjak dari pengetahuan lama mengenai sejumlah kasus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar